Maka berjalanlah, jika kau jeli, akan kau temukan betapa nikmat itu terhampar, pelajaran itu tersebar. Bahkan sebutir pasir sekalipun, akan bercerita padamu. Tentang betapa Allah menunjukkan kasih sayang-Nya. Tentang betapa kita perlu sekali bersyukur atas segalanya,. Pun dengan tantangan dan kegelisahan hati yang kerap menghampiri diri. Kali ini, sedikit ku berkisah kesempatan yang diberi oleh Allah untuk kembali menapaki bagian bumi-Nya yang lain.
Kenapa judulnya penuh pagar-pagar seperti itu? Itu karena saya bingung mau diberi judul apa postingan ini. Kali ini tentang perjalanan ke Jogja yang saya lakukan bersama trio bungsu dan satu orang senior sebagai official untuk mengikuti sesi presentasi LKTIM di Teknik Geodesi UGM, Jogjakarta.
Kenapa judulnya penuh pagar-pagar seperti itu? Itu karena saya bingung mau diberi judul apa postingan ini. Kali ini tentang perjalanan ke Jogja yang saya lakukan bersama trio bungsu dan satu orang senior sebagai official untuk mengikuti sesi presentasi LKTIM di Teknik Geodesi UGM, Jogjakarta.
Kenapa di teknik Geodesi? Berawal dari iseng-iseng mencari info tentang karya tulis yang sekiranya dapat diikuti oleh GRANDIS (Judul karya tulis yang sudah lebih dari satu kali diikutsertakan dalam seleksi naskah berbagai lomba KTI, tapi tak kunjung berkesempatan untuk presentasi), akhirnya kami menemukan info ada lomba karya tulis tentang lingkungan yang subtemanya "nyambung" dengan isi dari GRANDIS dan teknik geodesi UGM yang menyelenggarakan. Pada h-1 batas akhir pengumpulan hard copy naskah, akhirnya kami memutuskan untuk mengikuti lomba ini di akhir September 2013. Menunggu pengumuman yang sempat diundur, akhirnya pada hari minggu, 13 Oktober 2013, saya iseng membuka website panitia LKTIM, dan Alhamdulillah GRANDIS massuk menjadi salah satu finalis presentasi. :)
Segala sesuatu dipersiapkan untuk mengikuti presentasi dalam waktu kurang dari 1 minggu. Slide presentasi, proposal yang masuk di kemahasiswaan h-1 sebelum keberangkatan (alhamdulillah di acc), tools yang dibuat beberapa jam sebelum menuju jogja, persiapan mental dan beberapa kali mengalami pergolakan emosi #ciyeh serta latihan presentasi beberapa jam sebelum tampil. Sempat kewalahan juga mencari pengganti official pertama yang mendadak bilang tidak bisa berangkat :p.
(versi lainnya dari cerita ke jogja, oleh Nur Hadiyati disini)
(versi lainnya dari cerita ke jogja, oleh Nur Hadiyati disini)
Kamis malam, 17 Oktober 2013, perjalanan dimulai dari FH UB tercinta menuju terminal Arjosari untuk selanjutnya naik bis ke Bungurasih. Kami diantar oleh bapak dan anak angkat (K'ganjar dan Djairan), menunggui angkot ADL yang agak lama juga lewatnya karena sudah hampir larut dan menjadi penumpang angkot yang paling berisik sepanjang perjalanan. Di terminal Arjosari, official kami (yang ini fix berangkat :D), k' Fadrian sudah menunggu, karena beliau nyampe duluan (naek motor dibonceng temennya). Sekitar pukul 22.00, bis kami berangkat menuju Bungurasih, masih banyak tenaga yang tersimpan, alhasil berisiklah kami bertiga. Sesampainya di terminal di Surabaya, ternyata kami ditunggui oleh orangtua Emir, dan kami diantarkan menuju tempat bus selanjutnya menuju Jogja (kalo ga diantar, mungkin kami sempat pusing dulu :D).
Perjalanan panjang menuju Jogja. 18 Oktober 2013, sekitar pukul 07.00 kami sampai di Terminal Giwangan, Jogjakarta dan mulai sibuk menelepon orangtua, dan mencari tempat berteduh sejenak sebelum mencari penginapan. Setelah naik trans Jogja dan berpisah dengan kakak official di pemberhentian terakhir sebelum turun, akhirnya sampailah kami di kos adik kelas saya di IC, Amsa Nadzifah. Sedikit merepotkan Amsa, karena dia harus menjemput kami ke tempat yang paling mudah untuk ditemukan, Bundaran UGM, yang jaraknya lumayan jauh dari kosnya, dan ternyata anak ini ada kuliah. Karena tuan rumah kuliah, maka tersisalah kami bertiga trio bungsu di kamar kos Amsa, dan waktu itu tidak kami sia-siakan, kami langsung terlelap balas dendam karena pegal sisa duduk di kereta semalaman. Rencana untuk makan pagi, cari hotel, presentasi dan bersih-bersih diri semua gagal dilaksanakan.
Sekitar pukul 14.00, kami memilih penginapan di dekat kos Amsa. Memilih satu kamar dengan satu ranjang, memesan extra-bed, membongkar kerangka ranjang agar dua kasur bisa diletakkan bersisian di lantai kamar, harus berdesak-desakkan dengan barang-barang yang seperti mau kabur ke luar negeri padahal ke Jogjanya ga lebih dari 4 hari -__-". Bisa dibayangkan sendiri bagaimana kondisi tempat menginap kami di Jogja.
Belum sempat latihan presentasi atau menyiapkan tools, jam sudah menunjukkan waktu mendekati technical meeting presentasi. Sambil menunggu jemputan panitia (karena akan beresiko tersesat jika nekad berangkat sendiri), kami mampir makan di depan SMP 1 Jogja, dan numpang sholat di SMP 1 nya. Selama TM, kami menjadi delegasi paling diam karena tidak bertanya sedikitpun, namun ternyata kami balas dendam di hari-H, menjadi delegasi paling bawel kayak pembantu baru :D.
Setelah TM, mendekati maghrib, kami bertemu dengan senior dari FH yang melanjutkan pendidikan di UGM, K' Rendy Ivaniar bersama kakak official, K' Fadrian. Kami sholat maghrib di masjid FT UGM, lalu jalan menuju tempat makan. Obrolan panjang ketika makan dan beberapa aksi aneh senior membuat kami lama keluar dari tempat makan itu, dan lagi-lagi menjadi pengunjung terberisik disana. Kami pulang menuju penginapan, diawali dengan diskusi panjang mengenai cara pulang bocah-bocah berisik ini berhubung trans Jogja sudah tidak beroperasi, akhirnya k'rendy meminjamkan motornya agar kita bisa pulang, sedangkan senior-senior akan menunggu dengan setia hingga motor dikembalikan. Berbekal ingatan ketika jalan ke teknik geodesi sebelum TM dan bermodal nekat, kami bertiga (saya emir, dan yati), cenglu menuju hotel. Ketika sedang mencoba mengingat jalan, ternyata ban motor bagian depan gembos di hampir setengah perjalanan, dan ternyata kita salah jalan. Akhirnya duo senior harus jalan lagi menyusul kami. Saya sempat menelepon kawan IC yang kuliah di Jogja, Alif, untuk minta tolong, dan dia sempat datang juga ke "lokasi kegembosan ban". Untuk kesekian kalinya merepotkan senior, akhirnya motor gembos itu dibawa ke tambal ban, dan kita diteleponkan taksi. Lumayan melelahkan juga, rasanya ingin langsung tidur sesampainya di hotel. Tapi apa mau dikata, tools belum beres dan belum latihan presentasi untuk besok. Akhirnya malam itu, kita tidur diatas jam 12, walaupun banyak senior yang udah bilang segera istirahat.
Perjalanan panjang menuju Jogja. 18 Oktober 2013, sekitar pukul 07.00 kami sampai di Terminal Giwangan, Jogjakarta dan mulai sibuk menelepon orangtua, dan mencari tempat berteduh sejenak sebelum mencari penginapan. Setelah naik trans Jogja dan berpisah dengan kakak official di pemberhentian terakhir sebelum turun, akhirnya sampailah kami di kos adik kelas saya di IC, Amsa Nadzifah. Sedikit merepotkan Amsa, karena dia harus menjemput kami ke tempat yang paling mudah untuk ditemukan, Bundaran UGM, yang jaraknya lumayan jauh dari kosnya, dan ternyata anak ini ada kuliah. Karena tuan rumah kuliah, maka tersisalah kami bertiga trio bungsu di kamar kos Amsa, dan waktu itu tidak kami sia-siakan, kami langsung terlelap balas dendam karena pegal sisa duduk di kereta semalaman. Rencana untuk makan pagi, cari hotel, presentasi dan bersih-bersih diri semua gagal dilaksanakan.
Sekitar pukul 14.00, kami memilih penginapan di dekat kos Amsa. Memilih satu kamar dengan satu ranjang, memesan extra-bed, membongkar kerangka ranjang agar dua kasur bisa diletakkan bersisian di lantai kamar, harus berdesak-desakkan dengan barang-barang yang seperti mau kabur ke luar negeri padahal ke Jogjanya ga lebih dari 4 hari -__-". Bisa dibayangkan sendiri bagaimana kondisi tempat menginap kami di Jogja.
Belum sempat latihan presentasi atau menyiapkan tools, jam sudah menunjukkan waktu mendekati technical meeting presentasi. Sambil menunggu jemputan panitia (karena akan beresiko tersesat jika nekad berangkat sendiri), kami mampir makan di depan SMP 1 Jogja, dan numpang sholat di SMP 1 nya. Selama TM, kami menjadi delegasi paling diam karena tidak bertanya sedikitpun, namun ternyata kami balas dendam di hari-H, menjadi delegasi paling bawel kayak pembantu baru :D.
Setelah TM, mendekati maghrib, kami bertemu dengan senior dari FH yang melanjutkan pendidikan di UGM, K' Rendy Ivaniar bersama kakak official, K' Fadrian. Kami sholat maghrib di masjid FT UGM, lalu jalan menuju tempat makan. Obrolan panjang ketika makan dan beberapa aksi aneh senior membuat kami lama keluar dari tempat makan itu, dan lagi-lagi menjadi pengunjung terberisik disana. Kami pulang menuju penginapan, diawali dengan diskusi panjang mengenai cara pulang bocah-bocah berisik ini berhubung trans Jogja sudah tidak beroperasi, akhirnya k'rendy meminjamkan motornya agar kita bisa pulang, sedangkan senior-senior akan menunggu dengan setia hingga motor dikembalikan. Berbekal ingatan ketika jalan ke teknik geodesi sebelum TM dan bermodal nekat, kami bertiga (saya emir, dan yati), cenglu menuju hotel. Ketika sedang mencoba mengingat jalan, ternyata ban motor bagian depan gembos di hampir setengah perjalanan, dan ternyata kita salah jalan. Akhirnya duo senior harus jalan lagi menyusul kami. Saya sempat menelepon kawan IC yang kuliah di Jogja, Alif, untuk minta tolong, dan dia sempat datang juga ke "lokasi kegembosan ban". Untuk kesekian kalinya merepotkan senior, akhirnya motor gembos itu dibawa ke tambal ban, dan kita diteleponkan taksi. Lumayan melelahkan juga, rasanya ingin langsung tidur sesampainya di hotel. Tapi apa mau dikata, tools belum beres dan belum latihan presentasi untuk besok. Akhirnya malam itu, kita tidur diatas jam 12, walaupun banyak senior yang udah bilang segera istirahat.
19 Oktober 2013, Hari H presentasi. Kami bangun lebih lambat dari rencana awal, tapi alhamdulillah tidak sampai telat. Aktivitas kami pagi itu, bukan latihan presentasi, tapi malah membereskan kembali kerangka tempat tidur yang sempat kami bongkar, dan membereskan kembali kamar penginapan. Kami baru bisa latihan di ruangan presentasi dengan volume suara diperkecil bahkan lebih terkesan bisik-bisik kayak ibu-ibu lagi gosip :p. Kami dapat nomor urut tampil 4. Peserta dengan nomor urut tampil 2 tidak bisa hadir tepat waktu, sehingga urutan tampil dimajukan, dan kami mendapat nomor urut tampil 3. Selama presentasi urutan 1 dan 2, berbagai aktivitas kami lakukan kecuali mengkritisi presentasi delegasi lain, karena kami tidak mengerti apa yang dibicarakan. Aktivitas mulai dari mendengarkan lagu, al-matsuratan, mencari ayat-ayat alQuran yang bisa menenangkan hati, menghubungi orang-orang terdekat untuk menghilangkan rasa gugup, sampai bermain-main dengan tools boneka jari.
Tibalah saat kami dipanggil untuk presentasi. Dengan persiapan yang menurut saya tidak terlalu matang, dengan wayang jari yang seadanya, kami mempresentasikan karya tulis GRANDIS. Sempat dibilang anggota charlie's angels dan cherrybelle oleh jurinya -__-. Saat presentasi kami, peserta yang harusnya diberikan waktu untuk bertanya kepada kelompok kami akhirnya tidak satupun bisa bertanya karena waktu tanya jawab digunakan semua oleh juri. Setelah presentasi, yang kami pikirkan adalah kapan bisa keluar dari lokasi presentasi, dan bisa jalan-jalan ke Malioboro, berhubung ada beberapa pesanan orang rumah yang harus segera dibeli :).
Lumayan lama mengikuti presentasi dari teman-teman yang lain hingga sampai ke kelompok 10. Selang satu jam dari presentasi terakhir, akhirnya diumumkanlah pemenang LKTIM KMTG UGM 2013. Dan.... Alhamdulillah kami diberi penghargaan sebagai terbaik kedua dalam kompetisi ini. Saat pengumuman terbaik ketiga yang ternyata bukan kelompok kami, rasanya ingin saja cepat meninggalkan ruang presentasi, karena hampir mustahil kami bisa menyabet peringkat kedua apalagi peringkat pertama.
(sebenarnya masih ada banyak cerita tentang perjalanan ke jogja, tapi masih susah dirangkaikan kata. Supaya masih fresh, masih dekat dengan momentnya, catatan ini saya cukupkan dulu nanti direvisi haha)
Tibalah saat kami dipanggil untuk presentasi. Dengan persiapan yang menurut saya tidak terlalu matang, dengan wayang jari yang seadanya, kami mempresentasikan karya tulis GRANDIS. Sempat dibilang anggota charlie's angels dan cherrybelle oleh jurinya -__-. Saat presentasi kami, peserta yang harusnya diberikan waktu untuk bertanya kepada kelompok kami akhirnya tidak satupun bisa bertanya karena waktu tanya jawab digunakan semua oleh juri. Setelah presentasi, yang kami pikirkan adalah kapan bisa keluar dari lokasi presentasi, dan bisa jalan-jalan ke Malioboro, berhubung ada beberapa pesanan orang rumah yang harus segera dibeli :).
Lumayan lama mengikuti presentasi dari teman-teman yang lain hingga sampai ke kelompok 10. Selang satu jam dari presentasi terakhir, akhirnya diumumkanlah pemenang LKTIM KMTG UGM 2013. Dan.... Alhamdulillah kami diberi penghargaan sebagai terbaik kedua dalam kompetisi ini. Saat pengumuman terbaik ketiga yang ternyata bukan kelompok kami, rasanya ingin saja cepat meninggalkan ruang presentasi, karena hampir mustahil kami bisa menyabet peringkat kedua apalagi peringkat pertama.
(sebenarnya masih ada banyak cerita tentang perjalanan ke jogja, tapi masih susah dirangkaikan kata. Supaya masih fresh, masih dekat dengan momentnya, catatan ini saya cukupkan dulu nanti direvisi haha)