Senin, 05 Agustus 2013

Tumbilotohe, tuntul, malam pasang lampu :)

Awal agustus, memasuki minggu terakhir di bulan ramadhan.

Khusus di daerah gorontalo dan sebagian wilayah sulawesi utara bagian timur, terdapat tradisi yang biasa dilakukan di 3 malam sebelum lebaran hingga malam takbiran. Tradisi tersebut bernama "Tumbilotohe" di Gorontalo, sedangkan di daerah Sulawesi Utara khususnya di Kotamobagu dan sekitarnya, masyarakat menyebutnya Tuntul atau Monuntul. Apakah tradisi tumbilotohe dan tuntul ini?

Tumbilotohe adalah tradisi yang berasal dari gorontalo, berasal dari kata tumbilo yang berarti pasang dan tohe yang berarti lampu, yaitu tradisi memasang lampu di sepanjang jalan dan di lapangan-lapangan. Lampu yang dipasang terbuat dari bekas botol minuman penambah stamina yang diisi dengan minyak tanah dan tutup botolnya diselipkan sumbu kompor secukupnya untuk menyalakan api kecil sebagai lampu, masyarakat menyebutnya lampu botol.
Model lampu botol 
Tidak hanya di sepanjang jalan, warga juga memasang lampu-lampu botol di depan rumah minimal sesuai jumlah anggota keluarga di rumah tersebut. Semarak tumbilotohe dan tuntul semakin terasa dengan lampu-lampu hias berwarna-warni yang ditambahkan di pinggir jalan.

Tumbilotohe selalu menjadi event yang ditunggu-tunggu masyarakat karena pada saat itu, gorontalo akan sangat indah di malam hari karena temaram ribuan lampu botol yang dipasang. Setiap tahunnya, akan diselenggarakan ajang dekorasi lampu botol antar wilayah administrasi.