Berawal dari iseng membuka folder foto dan melihat file-file di dalamnya, saya menemukan satu hal yang sepertinya menarik untuk di posting...
Sedikit berbagi cerita, semenjak dihadiahi kamera digital oleh Papa pada Januari 2010, saya jadi senang membingkai berbagai fenomena di sekitar saya. Saya selalu memotret pemandangan-pemandangan bagus, dan karena dari pertengahan 2009 hingga pertengahan 2012 hidup saya lebih banyak dijalani di Insan Cendekia Gorontalo, fenomena alam yang saya dapatkan adalah yang ada di sekitar ICG.
Yang paling saya sukai adalah memotret langit ketika sedang berada di dalam atau di luar ruangan, ketika ada waktu luang di sore hari ketika mengantar loundry dan berbagai kesempatan lain. Dalam kondisi apapun, langit di Sulawesi selalu punya keindahan sendiri. Saya selalu mengagumi langit ini dan merindukannya, dengan birunya langit yang dihiasi berbagai bentuk awan, kau akan bebas berimajinasi melalui berbagai benntuk awan itu. Berikut beberapa hasil jepretan saya :)
MAN Insan Cendekia Gorontalo dari gerbang depan: Lapangan dan Gedung Administrasi |
Latar langit di atas mesjid sama sekali tanpa di edit :) |
Salah satu foto favorit saya: Langit dan Kantin ICG |
Salah satu foto Pelangi yang terbingkai :) |
Pelangi adalah fenomena yang wajib hadir selesai hujan menyuguhkan tariannya membuat lubang-lubang kecil di tanah gorontalo, fenomena bianglala ini sering kami abadikan, tetapi saya luput dari mengabadikan dua pelangi yang tersusun dan membentuk setengah lingkaran sempurna...
Bahkan dalam keadaan mendung sekalipun, langit ini tetap indah :)
Ini adalah potret langit di tempat yang berbeda, yaitu di daerah rumah saya di Desa Talaga Kecamatan Bintauna Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara. Langit ini tak kalah indah, sinar matahari sore menjelang senja yang menyemburat di antara awan.
Keindahan fenomena-fenomena alam yang kita nikmati sudah seharusnya menjadikan kita hamba yang bersyukur atas segala anugerah dan nikmat yang diberikan. Sungguh manusia tidak akan sanggup menghitung nikmat dari Allah.
وَإِن تَعُدُّواْ نِعْمَةَ اللّهِ لاَ تُحْصُوهَا إِنَّ اللّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menghitung jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl [16] : 18)