Selasa, 04 Juni 2013

dan pagi ini, embun mengajariku :)

Bulan Juni, kusapa dengan sebuah postingan tentang embun. Pagi ini, aku teringat pada setitik embun. Dan pagi ini, ia mengajariku... :)

Pagi ini, embun yang sejenak singgah di dedaunan menyempatkan waktu berkisah tentang dirinya...

Belajar dari setetes embun, tentang sebuah penerimaan yang indah. Pagi ini dia ditakdirkan untuk menjadi setetes embun, disinari mentari, lalu menguap, itu yang ia alami pagi ini. Ia tak pernah berusaha untuk bertahan menjadi embun sepanjang hari, karena ia tahu ia akan sendirian...

Sebuah proses panjang dan sistematis mungkin akan dilaluinya, mengantarkannya pada sebuah takdir yang lain. Besok, mungkin ia akan berada di gelas-gelas, membasuh dahaga, 
atau... 
besoknya lagi mungkin ia akan ada di antara ribuan bulir air lainnya, menjadi penghantar seorang hamba yang rindu pada Rabbnya, penghantar seorang hamba untuk mengaduh dan berkeluh kesah pada Rabbnya, berwujud wudhu, membasuh raga dan hati si hamba.

Proses yang dilalui setetes embun tadi begitu panjang, sebuah penerimaan yang indah terpatri disana. Mungkin hari ini, ia punya impian untuk menjadi bagian dari wudhu yang membasuh seorang hamba, tapi untuknya disiapkan hari esok untuk itu. Maka tulus dan ikhlaslah embun ini menjalani perannya sebagai setetes embun yang harus teruapkan oleh mentari. Ia yakin, Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya hari ini. Selalu ada penerimaan yang indah, sebuah keikhlasan, dan harapan hari esok. Bismillahirrahmanirrahim... hamasah :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar