Tidak bermaksud menyaingi Alfa-nya R*ditya D*ka, Morganissa-nya si Miko, atau cerita-cerita kucing yang melegenda lainnya. Saya hanya ingin mendeskripsikan sedikit tentang seekor makhluk yang beberapa bulan terakhir ini mengisi hari-hari saya di kontrakan.
Perkenalkan, seekor makhluk itu berwujud kucing bernama Minor. Kenapa namanya Minor? Jawaban ter-pasti yang dapat saya berikan adalah karena bapak dari kucing ini namanya Mayor. Untuk alasan lainnya dari nama Minor, saya kurang tahu :).
Sedikit deskripsi tentang Minor:
1. Gendut
2. Bulunya Hitam Putih (nyaris aja direkrut buat jadi maskot acaranya Dedd* Corbuz*er)
3. Hidungnya warna pink
4. Kucing cowok bersuara cewek dan berhati lembut
5. Hobi: tidur
Untuk menjawab rasa penasaran dan deskripsi pelengkap dari sosok Ino-ino, saya juga mem-posting fotonya
 |
Minor: Kucing melek teknologi :) |
Ada satu peraturan di kontrakan yang berlaku bagi Minor: Kalo ingin bebas jalan kesana kemari harus berada di dalam rumah dengan kondisi pintu tertutup, dan kalo ingin menghirup udara segar di luar harus bersedia berada di kandang :)... Banyak sekali kejadian lucu dan tak terlupakan kalo bicara soal Minor. Kucing satu ini juga sangat lihai merepotkan orang. Dia dua kali menggunakan kesempatan untuk bermain-main diluar ketika pintu terbuka, dan dua kali pula keluar lewat jendela (ini menurut data saya, mungkin masih ada kesempatan lain yang tidak terdata).
Satu kejadian unik antara saya dengan Minor, suatu ketika saya lupa menutup pintu kamar saya dengan kondisi jendela kamar terbuka. Minor yang mengetahui hal itu langsung bersiap untuk keluar melalui jendela. Dan saya yang sedang beraktifitas di ruangan lain coba mengecek lagi apa pintu kamar sudah tertutup atau belum. Saya mendapati Ino sudah berdiri manis di jendela, satu lompatan saja, dia berhasil main-main di luar (mungkin kontrakan ini terkesan jahat karena tidak memberi Minor kesempatan main-main di luar. Alasan hal itu dilakukan karena Minor butiran debu, dia suka lupa waktu dan tak tau arah jalan pulang, dan mengganggu kucing tetangga). Lanjut, saya yang panik dan bingung antara berlari memegangi minor atau diam saja agar minor tidak lompat. Mata saya dan mata Ino bertemu, saya seakan memohon dengan hati pada Minor, memintanya tidak keluar. Seakan memahami saya, Minor dengan muka innocent-nya diam saja di atas jendela. Akhirnya saya berhasil membujuknya untuk bermain di dalam rumah saja.
 |
Ino-ino :) |
 |
Kucing cowok berpayung donatello |
 |
ga ada bantal, tas pun jadi |
 |
Minor: "tikus, aku pinjam kandangnya ya buat bobo'" |
 |
Tidur atau dance hula-hula? |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar